Senin, 14 Juni 2010

Sejarah Singkat Universitas Muhammadiyah Surakarta

A. Sejarah Singkat UMS
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga pendidikan
tinggi di bawah persyarikatan Muhammadiyah. UMS berdiri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0330/O/1981 tanggal
24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP Muhammadiyah Surakarta.
Sebelum menjadi UMS, secara kelembagaan UMS berasal dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta
Cabang Surakarta yang didirikan pada tahun 1957. Para perintisnya antara lain
Ibu Sudalmiyah Suhud Rais, Bapak Radjab Bulan Hadipurnomo, Bapak
Muhammad Syafa’at Habib, Ibu Sulastri Gito Atmodjo, dan KH Syahlan Rosyidi.
Pada tanggal 18 September 1958, lembaga tersebut diresmikan oleh
Bapak Wali Kota Madya Surakarta H.M Shaleh Werdhisastro. Pada saat
diresmikan. Perguruan Tinggi ini baru memiliki 51 mahasiswa, 6 orang karyawan,
dan 7 orang dosen. Asset tersebut modal awal berdirinya FKIP Universitas
Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta yang berlokasi di Jalan Overste
Sudiarto Nomor 60 Surakarta.
Sebagai Dekan (Rektor saat itu) adalah Prof. Drs. Abdullah Sigit, Guru
Besar Universitas Gadjah Mada dan sekretarisnya Bapak Drs. M. Syafa’at Habib.
Adapun jurusan yang dibuka adalah Pendidkan Umum, Ekonomi Umum dan
Islamic Studies-Pendidikan Agama Islam— tingkat Sarjana Muda dengan status
terdaftar.


Pada tahun 1963 jurusan-jurusan tersebut mendapatkan Status disamakan
(mendapatkan penghargaan sama dengan ijazah perguruan tinggi negeri
yang setaraf untuk tingkat Sarjana Muda) berdasarkan surat keputusan Menteri
Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 106/A tahun 1963.
Pada tahun 1965 FKIP Muhammadiyah Cabang Surakarta mendapatkan
ijin untuk berdiri sendiri dan menjadi dua lembaga Pendidikan Tinggi, yaitu Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta, di bawah koordinasi
Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dan Institut Agama
Islam Muhammadiyah (IAIM) di bawah koordinasi Departemen Agama. IKIP
Muhammadiyah Surakarta berdiri dengan jurusan-jurusan Pendidikan Umum
(PU), Ekonomi Umum (EU) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan
tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 337/B-SWT/1965, dan IAIM dengan jurusan
Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam dan Jurusan Ushuluddin/Perbandingan
Agama bersadarkan Keputusan Menteri Agama nomor 21 tahun 1966.
Pada tahun 1967 IKIP Muhammadiyah Surakarta menambah satu jurusan
yaitu Civic Hukum (CH) dengan status Terdaftar dan mendapatkan ijin sebagai
induk Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang terdiri dari IKIP
Muhammadiyah Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates,
Temanggung, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan,
Purbalingga, Wonosari, dan Sragen. Setelah berkembang, cabang-cabang
tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi yang mandiri, seperti
IKIP Muhammadiyah Purwokerto, IKIP Muhammadiyah Purworejo, dan IKIP
Muhammadiyah Magelang.
Pada tahun 1979, Drs. H. Mohamad Djazman, Rektor IKIP Muhammadiyah
Surakarta saat itu, memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah
Surakarta dengan menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM
Surakarta. Prakarsa tersebut kemudian terwujud dengan turunnya SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0330/O/1981 tentang berubahnya status
IKIP Muhammadiyah Surakarta menjadi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sebagai pemantapan institusi, UMS mengelola beberapa fakultas, yaitu
FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, dan Fakultas Agama
Islam (FAI). Pada tahun 1983/1984, UMS menambah lagi Fakultas baru
yaitu Fakultas Psikologi dan Fakultas Geografi.
Pendahuluan 3
Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, beberapa
fakultas dikembangkan dengan membuka jurusan baru, seperti Fakultas Ekonomi
dengan Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Teknik dengan
Jurusan Teknik Arsitektur, Elektro, Teknik Kimia, dan Teknik Industri. Pada
tahun 1993/1994 UMS membuka program Pendidikan Ahli Madya Kesehatan
(D3) dengan Jurusan Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan.
Tahun 1995/1996 membuka Program Pasca Sarjana dengan program Magister
Studi Islam (MSI). Selanjutnya, pada tahun 1999 dibuka Fakultas Farmasi dan
Magister Manajemen (MM) serta tahun 2001 membuka Magister Ilmu Hukum,
Teknik Sipil, dan Manajemen Pendidikan. Pada tahun 2003/2004 dibuka program
S1 dan D4 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, dengan jurusan Kesehatan
Masyarakat, Keperawatan, Fisioterapi, dan menyusul dibuka program studi
Pendidikan Dokter tahun akademik 2004/2005. Pada perkembangannya empat
program studi terakhir ini diintegrasikan dengan program D-3 Kesehatan dengan
nama Fakultas Ilmu Kedokteran. Pada tahun 2005, UMS mendapat ijin untuk
membuka program Magister Psikologi dan disusul program Magister Pengkajian
Bahasa tahun 2006. Pada tahun 2006, FKIP membuka jurusan baru Program
D2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) yang kemudian berkembang
menjadi Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) jenjang S1. Pada
tahun 2006 juga dibuka Fakultas Komunikasi dan Informatika dengan satu
jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, disusul dibukanya jurusan Teknik Informatika
(Perangkat Lunak) pada tahun 2007. Pada tahun 2007 FKIP juga membuka
jurusan baru, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pada Tahun 2007
juga ditandai langkah UMS menuju universitas kelas dunia, yaitu dengan
dibukanya program Internasional kerjasama UMS dengan Kingston University
di Inggris untuk program studi automotive engineering. Hingga saat ini UMS
mengelola 41 (empat puluh satu) program studi dan 4 (empat) Program Rintisan
Standar Internasional. Keempat Program tersebut adalah Pendidikan Matematika,
Pendidikan Akuntasi, Pendidikan Biologi, Program Studi Teknik Informatika,
Program Studi Ekonomi Akuntansi dan program Studi Manajemen. Untuk
Program Rintisan Standar Internasional program studi di pendidikian dimulai
semester V sementara program studi non kependidikan dimulai sejak semester
I. Di samping itu, UMS menyelenggarakan pendidikan profesi, seperti profesi
4 Buku Pedoman Tahun Akademik 2009/2010
Apoteker, Psikologi, Advokat, Ners, dan Guru. Landasan untuk menuju universitas
kelas dunia semakin kuat dengan masuknya UMS dalam kelompok 50
Promissing Indonesian Universities menurut versi Dirjen Dikti tahun 2006.
Pada tahun 2008 UMS mempunyai empat prestasi yang membanggakan.
Pertama UMS terakreditasi secara institusi dengan nila B (baik), berdasarkan
Surat Keputusan No. 148/BAN/PT/SK/AI PT/III/2008 tertanggal 11 Maret 2008.
Kedua, berdasarkan Permendiknas nomor 19 tahun 2008 tertanggal 6 Juni 2008
tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen (PTP Serdos), UMS
ditunjuk sebagai penyelenggara Sertifikasi Dosen (Serdos), dengan kategori
PTP Serdos Mandiri. Ketiga, 24 Dosen UMS mendapatkan hibah dari Dikti
untuk studi lanjut S- 2 dan S-3 ke Luar Negeri, Kanada, Eropa, dan Australia.
Keempat, mahasiswa UMS, Dita Restya, memenangkan Lomba Karya Ilmiah
Mahasiswa Tingkat Nasional dengan meraih juara pertama mengalahkan peserta
dari PTN dan PTS di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2009 UMS meraih bebarapa prestasi yang juga membanggakan,
antara lain: UMS masuk peringkat 35 terbaik PTN dan PTS di Indonesia
versi Webometrics. Sebanyak 18 dosen meraih hibah dari Dikti untuk studi
lanjut ke jenjang S-2 dan S-3 ke Australia dan Inggris. Prestasi lain, setelah
robot UMS menjadi pemenang favorit di ajang pameran pendidikan “Education
and Training Expo 2009” di Jakarta, robot cerdas dan robot seni UMS ini menjadi
salah satu finalis di ajang lomba robot tingkat nasional yang diselenggarakan di
Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar