Kamis, 31 Maret 2011
KIAT MELAMAR PEKERJAAN DAN WAWANCARA Drs. Soleh Amini Yahman. MSi. PSi
Saat ini kebutuhan untuk mendapatkan pekerjaan terasa semakimn meningkat. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tenaga kerja nyang terkena PHK maupun meningkatnya jumlah lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan. Disisi lain perusahaan atau instansi tidak lagi terlalu banyak membutuhkan tenaga kerja tambahan.
Kondisi-kondisi diatas semakin memperketat persaingan yang harus dialami oleh orang yang sedang berusaha mencari pekerjaan. Diakui atau tidak orang biasanya mencari pekerjaan dengan mempertimbangkan pengalaman dan latar belakang pendidikannya, artinya biasanya mereka akan memilih pekerjaan yang sesuai dengan segala latar belakang yang miliki mereka. Anggapan bahwa “yang penting dapat pekerjaan” tampaknya kurang popular di mata mereka. Ini bias dimaklumi karena suatu pekerjaan biasanya akan dikaitkan dengan status maupun gengsi seseorang. Seorang sarjana, misalnya akan merasa malu atau gengsinya turun kalau harus bekerja sebagai tenaga operasional/operator. Belum lagi pertimbangan gaji yang akan mereka terima yang biasanya dianggap tidak sesuai dengan pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Solusi dari kesulitan mencari pekerjaan sebenarnya dapat diatasi apabila seseorang berani melakukan terobosan dalam hidupnya dengan cara menjadi wiraswastawan. Menjadi wiraswastawan memang tidak mudah. Ada beberapa karakter pribadi yang harus dimiliki, antara lain seseorang harus berani mengambil resiko, kreatif menciptakan kesempatan, ulet dalam bekerja, motivasi berprestasi yang tinggi, belum lagi persiapan modal dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuka suatu usaha. Kondisi tersebut seringkali menyurutkan langkah seseorang untuk terjun ke bidang wiraswasta. Meskipun sebenarnya dengan berwiraswasta sebenarnya seseorang telah menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan kemungkinan besar manpu menyediakannya untuk orang lain.
Keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai, semakin banyaknya lulusan yang baru, dan PHK besar-besaran yang terjadi karena krisis ekonomi serta keengganan untuk berwiraswasta semakain mempersulit seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Konsekuensi dari keadaan ini bagi para calon pelamar pekerjaan adalah, mereka harus memiliki sesuatu yang lebih, yang dapat membedakannya dengan pelamar lainnya. Sehingga kesempatannya untuk “dilirik” oleh perusahaan atau instansi akan lebih besar. Oleh sebab itu selain diperlukan adanya kemampuan untuk ketrampilan di bidang yang ingin dilamarnya, karakter pribadi, juga kiat-kiat khusus untuk mempromosikan diri agar perusahaan memperoleh kesan yang bagus terhadap diri pelamar. Kiat-kiat ini diperlukan dari saat pelamar menulis surat lamaran hingga dalam menghadapi wawancara.
Pembuatan Surat Lamaran
Surat lamaran pekerjaan memiliki arti penting bail bagi perusahaan maupun bagi pelamar pekerjaan. Dengan surat lamaran perusahaan akan memberikan penilaian tentang kualifikasi pelamar pekerjaan untuk dijadikannya sebagai bahan seleksi awal. Sedangkan bagi pelamar pekerjaan, surat lamaran itu sendiri pada dasarnya sama dengan surat penjualan, yaitu surat yang memperdagangkan jasa, pengetahuan, keahlian, pengalama kerja si pelamar itu sndiri. Oleh karena itu surat lamaran kerja harus dapat membuat simpati dan perhatian sehingga menimbulkan prospective employer yang dengan cepat dapat menarik kesimpulan dari perusahaan untuk memperoleh calon pegawaiyang cakap dan sesuai dengan yang dibutuhkannya.
Surat lamaran sebaiknya dibuat singkat, padat, rapid an semarik mungkin. Suatu perusahaan bias jadi akan menerima berpuluh bahkan beratus surat lamaran yang akan diseleksi. Proses penyortiran surat lamaran ini akan berlangsung cepat sehingga surat lamaran yang terlalu panjang justru akan menyulitkan proses ini karena untuk mengetahui isinya diperlukan waktu yang relatif lebih lama dan biasa jadi hal ini kurang menarik perhatian petugs penyortir.
Surat lamaran perlu dibuat menarik karena dari bentuk fisik tersebut dapat memberikan kesan keseriusan si pelamar terhadap pekerjaan yang akan dilamarnya, kesan ini penting untuk menarik minat perusahaan terhadap diri si pelamar. Membuat surat lamaran yang menarik bisa dengan menggunakan kertas HVS polos putih dengan diketik menggunakan komputer atau dengan mesin ketik biasa, jangan terlalu tipis misalnya kwarto 80 gram, diusahakan untuk tidak melipat. Selain itu perlu juga diperhatikan isi surat, dengan mempergunakan sistematika penulisan surat lamaran biasanya format surat lamaran tersusun sebagai berikut :
1. Kepala Surat
Kepala surat adalah bagian yang menunjukkan identitas suatu perusahaan, dalam hal surat lamaran karena ini merupakan surat pribadi maka identitas menyangkut diri si pelamar.
2. Kota dan Tanggal Surat
Keterangan kota, menunjukkan tempat dimana si pelamar membuat surat lamaran kerja. Sedangkan tanggal, menunjukkan kapan surat lamaran itu dibaut atau dapat juga menunjukkan kapan iklan lowongan kerja tersebut dikeluarkan.
Penulisan kota dan tanggal biasanya dituliskan di pojok kanan atas, atau menurut selera sesuai dengan bentuk-bentuk surat yang lain.
3. Perihal dan Lampiran
Setelah menulis kota tempat tinggal dan tanggal waktu pembuatan surat lamaran kerja, selanjutnya adalah menulis tentang hal (perihal) menunjukkan keinginan yang kita maksud.
Lampiran menunjukkan jumlah lembaran dokumen yang disertakan sebagai penguat isi dari surat lamaran kerja yang dikirimkan. Biasanya lampiran ini berisi : pas foto, ijazah, daftar riwwayat hidup, foto copy pengalaman kerja, foto copy sertifikat, surat keterangan berkelakuan baik, kartu tanda penduduk, dan surat-surat lain yang dapat menambah nilai dari si pelamar.
4. Tempat dan Alamat yang Dituju
Tempat dan lamat ini menunjukkan nama perusahaan atau instansi yang dituju, apabila memungkinkan sebutkan nama dari orang yang dituju tersebut.
5. Salam Pembuka
Merupakan kalimat pembuka atau merupakan penghormatan di awal surat lamaran kerja.
6. Paragraf Pertama
Paragraf pertama merupakan paragraf pembuka sebagai pengantar sebelum masuk ke dalam paragraf inti.
7. Paragraf Kedua
Paragraf kedua merupakan paragraph inti yang menguraikan keinginan menjadi karyawan atau karyawati pada suatu perusahaan yang dituju.
8. Paragraf Ketiga/Penutup
Paragraf ini mengungkapkan kalimat sebagai tanda terima kasih tellah diberikan kesempatan untuk mencoba mengisi lowongan kerja.
9. Salam Penutup
Sebagai salam penutup dalam mebuat surat lamaran kerja biasanya ditulis salam penutup yang merupakan tanda penghormatan si pelamar terhadap perusahaan/instansi yang dituju.
10. Tanda Tangan dan Nama Jelas
Tanda tangan dan nama jelas pelamar ditulis di bawah salam penutup. Tanda tangan dan nama jelas ini merupakan identitas sekaligus pertanggungjawaban dari pembuat surat lamaran kerja.
Bentuk dari surat lamaran pekerjaan diatas beserta keterangan nomor selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.
Yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan surat lamaran ini adalah bahwa surat lamaran tersebut merupakan sarana pertama bagi seseorang untuk memperkenalkan diri sekaligus dalam rangka “menjual diri” agar mampu menarik perhatian perusahaan yang membutuhklan tenaga kerja. Kesan pertama ini harus bernilai positif karena langsung maupun tidak langsung kadang kesan inilah yang justru merupakan kunci pembuka untuk dapat melangkah ke proses berikutnya dalam usaha seseorang untuk mendapatkan pekerjaan.
Persiapan Menghadapi Wawancara
Wawancara biasanya dilakukan setelah penyaringan tes tertulis selesai, atau setelah dinyatakan lulus tes tertulis. Wawancara ini adalah dapat diadakan langsung setelah tes tertulis maupun melalui panggilan sebelumnya.
Upaya dilakukannya wawancara ini adalah untuk mengetahui kemampuan mental dan perilaku dari calon pegawai dimana pada tes sebelumnya kemungkinan besar hal itu belum mendapatkan penggambaran. Wawancara terkadang juga berfungsi untuk mengkonfirmasikan data yang telah ditulis oleh pelamar pekerjaan dalam surat lamarannya.
Bagi seorang pelamar, ada beberapa hal yang perlu diingat dalam persiapan menghadapi tes wawancara yaitu :
1. Tanggal diadakannya tes wawancara
2. Hari apa diadakannya tes wawancara
3. Jam berapa diadakannya tes wawancara
4. Tempat diadakannya tes wawancara
Selain hal tersebut diatas, yang dipersiapkan adalah persiapan diri sendiri, misalnya :
1. Sikap mental
Mental kita harus dipersiapkan sejak awal, kerana mengirim surat lamaran berartu kita sudah siap dengan kemampuan kita. Jangan sampai ada kesan minder atau sebaliknya terlihat sombong. Siapkan diri kita dengan engetahuan sesuai denga yang kita miliki. Semakinluas wawasan kita maka akan semakin besar perusahaan memilih kita untuk menempati posisi yang ada.
2. Datang tepat waktu
Usahakan untuk dateang tepat waktu, atau lebih baik dating 30 menit sebelum wawancara dimulai. Hal ini untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Misalnya, keringat yang berlebihan karena perjalanan, rambut yang kurang rapid an lain sebagainya. Dengan waktu yang agak longggar tersebut masih ada kesempatan untuk memperbaiki segala yang kurang sehingga kesan siap untuk diwawancarai selalu ada dalam diri.
3. Kerapian dan kebersihan
Pakaian dapat menggambarkan watak atau kepribadian sesorang. Memakai pakaian yang sopan, bersih dan rapi akan sangat menunjang kesan positif terhadap diri seseorang.
Bagi wanita jangan mengenakan rok yang terlalu pendek sehingga terkesan memamerkan paha. Pilihan warna pakaian juga jangan terlalu mencolok sehingga terlalu menarik perhatian.
Pria dapat mengenakan kemeja lengan panjang warna putih atau warna lain yang muda dengan dipadu celana panjang warna gelap dasi yang sesuai dengan pakaian yang kita pakai dapat juga dikenakan.
Apabila kita mersa perlu membawa surat-surat penting yang berkaitan dengan lamaran kita sebaiknya jangan dibawa hanya dengan memasukkannya ke dalammap kertas karea kesannya akan menurunkan penampilan. Masukkanlah surat-surat tersebut ke dalam map kulit atau tas kerja yang lebih pantas.
Sepatu yang dikenakan pun harus mendapat perhatian, bagi wanita jangan mempergunakan sepatu dnegan hak yang telalu tinggi. Pria jangan menggunkan sepatu kets, semirlah sepatu terlebih dahulu agar kesan siap kerja ada pada diri.
Selain itu kerapian rambut dan kebersihan gigi juga perlu diperhatikan guna menambah keyakinan diri wewangian yang lembut bisa juga dipergunakan.
4. Alat tulis
Bawalah alat tulis yang utama seperti ballpoint, pensil dan kalkulator untuk menjaga kemungkinan apabila pewawancara memberikan persoalan hitingan yang harus kita selesaikan dengan cepat. Jangan sampai kita terpaksa meminjam pada pelamar lain karena ini akan mengesakna bahwa kita kurang persiapan dalam menghadapi wawancara ini.
5. Kesopanan
Di temapat wawancara, duduklah dengan sopan di tempat yang sudah disediakan sambil menunggu giliran dipanggil. Bicara seperlunya dengan orang yang ada di sekitar kita. Nada bicara perlu dijaga agar tidak mengganggu aktivitas yang berlangsung di sekitar kita.
Jika nama kita dipanggil persiapkan diri sebaik mungkin. Berjalanlah dengan tenang menuju pintu atau mengikuti petugas yang memanggil. Ketuklah pintu terlebih dahulu walaupun pintu dalam keadaan terbuka sambil mengucapkan salam, jangan masuk sebelum dipersilakan. Duduklah di tempat yang telah disediakan apabila pewawancara telah mempersilakan duduk. Usahakan agar tetap tenang dan percaya diri.
6. Menjawab pertanyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyan yang diajukan oleh pewawancara dengan mantap. Apabila pewawancara menanyakan hal yang khusus, dengarkanlah baik-baik sambil terus menatap mata. Apabila ada hal yang kurang jelasberkaitan dengan pertanyaan katakan dan mohon untuk diulang lagi.
Jangan menjelek-jelekkan tempat kerja sebelumnya apabila ditanya tentang alasan keluardari tempat kerja sebelumnya. Apabila tidak tahu sesuatu yang ditanyakanmaka jawab dengan jujur bahwa kita tidak mengetahui tentang hal tersebut, jangan sekali-kali memberi jawaban bohong. Apabila telah selesai wawancara dan petugas wawancara telah mempersilakan meninggalkan tempat, maka tinggalkan ruang dengan tenang dengan sebelumnya menjabat tangan mengucapkan terimakasih dan memberi salam.
Hal itulah kira-kira yang bisa dipersiapkan sebelum seseorang melamar pekerjaan maupun menghadapi wawancara. Usaha-usaha ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan keinginan kita. Terakhir kali bahwa semua usaha ini tetap harus kita ikuti dengan doa karena tanpa doa rasanya akan kurang bermakna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar