Minggu, 30 Mei 2010

AKTUALISASI PERCAYA DIRI Menuju Kepribadian Yang Menyenangkan dan Berprestasi


Drs. Soleh Amini Yahman. M.Si*

Pendahuluan

Krisis percaya diri (PD) dan syndroma rendah diri (inferiority complex syndrome) tidak saja menghinggapi kehidupan pesonal remaja. Hampir semua lapisan usia mengalami kedua macam krisis tersebut dalam taraf dan kadar yang berbeda-beda. Krisis percaya diri dan komplek rendah diri terjadi karena berbagai sebab dan faktor. Namun kalau dilihat dari etiologi kejadiannya, kedua masalah tersebut terjadi karena faktor eksogen dan faktor indogen, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu (orang lain) dan faktor yang berasal/bersumber dari diri individu itu sendiri.


Krisis percaya diri adalah kondisi yang tidak produktif bagi peningkatan kualitas diri dan pencapian prestasi optimal. Perasaan rendah diri/kurang percaya diri akan menghambat interaksi sosial sehingga memperkecil kesempatan dan peluang untuk meraih kehidupan sosial yang lebih baik. Oleh karena itu krisis ini harus segera di atasi dan dikelola sedemikian rupa sehingga hal-hal yang sifatnya kontra produktif pada perilaku personal maupun perilaku sosial pada diri kita dapat diubah menjadi produktif dan prestatif. Untuk itu saya sebagai akademisi dan praktisi yang bergerak di bidang personal development dan human resources empowerment menyambut baik gagasan yang dilontarkan oleh teman-teman di CES Solo untuk menyelenggarakan acara “liburan kreatif” ini. Tulisan berikut ini merupakan uraian singkat bagaimana membangun dan meningkatkan rasa percaya diri guna membangun kualitas pribadi yang optimal dan penuh prestasi. Semoga bermanfaat.




Percaya Diri : Apa itu ?
Percaya diri atau kepercayaan diri bukan sekedar keberanian untuk bertindak atau berbuat. Sehingga tidak dapat diartikan bahwa orang yang berani bertindak atau berbuat sesuatu dapat dikatakan sebagai orang yang penuh percaya diri. Kepercayaan diri lebih tepat disebut sebagai keyakinan diri. Dengan keyakinan diri ini kita dapat menangani atau menghadapi segala situasi dengan tenang.
Kepercayaan diri banyak kaitannya dengan hubungan kita dengan orang lain. Kita tidak suka merasa minder/inferior dihadapan siapapun . Kita tidak mau dipermainkan oleh siapapun. Kita ingin jadi pemuda yang dapat menyapa dan menghampiri gadis mana saja dan memintanya untuk berkenalan, berteman dan berkencan, atau ingin menjadi seorang pemudi yang dapat mengenakan apa saja yang ia inginkan dan tetap merasa enak karena ia tahu peniliannya tepat. Kita ingin dapat memasuki ruangan yang penuh dengan orang dan tetap merasa bahwa kita sama baiknya dengan mereka semua. Ketika pergi bekerja, kita ingin mengerahkan segenap kemampuan kita dan tidak terhambat oleh perasaan inferior apapun . Bila ke pesta atau acara sosial, kita ingin merasa senang tanpa ada perasaan rikuh . Kita menginginkan penentraman diri dan keyakinan diri. Kita ingin merasa percaya diri…dan itulah percaya diri !
Percaya diri atau kepercayaan diri adalah suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya merasa aman, dapat mengembangkan kesadaran diri, mempunyai kemandirian, mengetahui apa yang dibutuhkan , mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, berpikir positip sehingga mampu menghadapi segala sesuatu dengan tenang, mampu mencapai segala sesuatu yang diinginkan serta tidak merasa inferior dan canggung dihadapan siapapun. Dengan demikian kepercayaan diri merupakan sifat kepribadian yang sangat menentukan dalam kehidupan orang secara pribadi. Dengan kepercayaan diri yang baik, seseorang akan dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya dengan optimal.

Apakah Anda Termasuk Orang yang Percaya Diri ?
Hanya anda sendirilah yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Rasa percaya diri yang kuat menyebabkan orang menjadi optimis dalam hidupnya dan menghadapi persoalan dengan hati yang tenang. Individu yang mempunyai kepercayaan diri senantiasa berpikir postip dalam menghadapi suatu situasi dan masalah. Seorang yang mempunyai kepercayaan diri positif ditunjukkan dengan kemampuan bekerja secara efektif, mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Namun demikian Keprcayaan diri yang berlebihan tidak selalu berarti positip. Orang yang over confidance sering tidak berhati-hati dan berperilaku seenaknya (cuek bebek). Tingkah laku yang demikian ini sering menyebabkan timbulnya konflik dengan orang lain, over confidance sering memberikan kesan kejam, nyebelin, sok banget dan lebih banyak mempunyai lawan daripada kawan. Berikut ini adalah merupakan identifikasi dari ciri-ciri orang yang mempunyai kepercayaan diri postip :
1. Positip dalam menilai dirinya sendiri, Individu mempunyai keyakinan akan kemampuan diri. Ia mengerti benar apa yang akan dan harus dilakukan ketika menghadapi suatu situasi atau permasalahan.
2. Optimis ; selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang dirinya, harapannya dan kemampuannya.
3. Obyektif ; orang yang percaya diri akan selalu memandang persoalan dalam kerangka yang sebenarnya atau yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadinya (tidak ngeyelan/ngotot gitu )
4. Bertanggung jawab ; bersedia menerima segala resiko dan konsekwensi atas apa yang telah dilakukannya/diperbuatnya.
5. Rasional dan realistis ; seorang yang PD akan senantiasa bersifat kritis analisis terhadap suatu hal. Masalah atau problem yang dihadapi selalu diselesaikan dengan menggunakan pemikiran-pemikiran yang obyektip rasional dan dapat diterima oleh akal (jauh dari nada emosi dan grusa-grusu.)



Apakah Anda Termasuk Kurang Percaya Diri ?
Seorang yang yang rasa percaya dirinya kurang menjadikannya bergantung pada orang lain, ragu-ragu, cemas dalam melakukan suatu keputusan. Orang yang kurang PD dapat didentifikasi dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
1. selalu merasa tidak aman, ada rasa takut yang tidak rasional dan merasa tidak bebas.
2. Ragu-ragu, lidah terasa terkunci di hadapan orang banyak, murung, pemalu,kurang berani.
3. Membuang-buang waktu dalam mengambil keputusan , tidak cekat-ceket.
4. Rendah diri, pengecut
5. Kurang cerdas dan cenderung untuk menyalahkan suasana luar sebagai penyebab masalah yang dihadapinya.
Apa Saja Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri Itu ?
Seperti sudah disebutkan di muka tadi, kepercayaan diri dipengaruhi oleh faktor eksogen dan indogen. Nah uraian berikut ini adalah penjabaran dari dua faktor tersebut .
1. Konsep Diri (Self Concept): Terbentuknya kepercayaan diri, diawali dengan perkembangan konsep diri yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Konsep diri adalah semua yang dipikirkan dan dirasakan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri merupakan keeluruhan dari kepercayaan dan sikap tentang dirinya. Konsep diri merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian yang postip atau negatip. Di dalam konsep diri terdapat evaluasi yang didasarkan pada penilaian orang lain atas seluruh kualitas dirinya (seperti :potensi, daya tarik fisik, nilai0nilai dan sebagainya) Konsep diri yang positip akan membawa seseorang mempunyai harga diri yang tinggi, penerimaan diri dan evaluasi diri yang postip pula sehingga timbul rasa percaya diri yang positip. Individu dengan konsep diri positip akan mempunyai sikap percaya dan yakin akan eksistensi dirinya, mampu menghadapi permasalahan tanpa rasa malu yang berlebihan, mau menyadari perasaan dan keinginan orang lain, sehingga ia peka terhadap kebutuhan orang lain dan menjadi orang yang berkepribadian matang. Sedangkan konsep diri yang negatip akan membawa pada evaluasi diri yang negatif, sehingga menimbulkan rasa benci terhadap diri sendiri, onferior (kurang PD), kurang self aceptance (nerima dirinya sendiri) dan merasa kurang berharga.
2. Kondisi Fisik. Kondisi fisik merupakan penyebab utama rendahnya kepercayaan diri. Proses pembentukan kepercayaan diri mempunyai kaitan erat dengan pengenalan diri secara fisik. Konsep ini diawali dengan bagaimana individu mengenali dirinya, yang kemudian akan membawa individu untuk menilai fisiknya, apakah menerima atau menolaknya. Keadaan tersebut akan menyebabkan petrasaan puas dan tidak puas serta kecewa sehingga mempengaruhi perkembangan mentalnya.
3. Pengalaman Hidup. Pengalaman buruk pada masa kanak-kanak akan menyebabkan anak kurang percaya diri dimasa remaja dan dewasa. Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Pengalaman yang mengecewakan adalah yang paling sering menjadi sumber timbulnya kekurang percayaan diri dan rasa rendah diri. Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang sudah memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang dan kurang penghargaan.
4. Kesuksesan dan kegagalan. Keprcayaan diri akan timbul apabila permasalahan dapat diatasi dengan baik. Seseorang yang mengalami kegagalan dalam hidupnya cenderung merasa kurang percaya diri sehingga timbul perasaan tidak mampu pada dirinya. Sedangkan seseorang yang selalu berhasil atau sukses dalam hidupnya akan menampakkan kepercayaan diri yang tinggi oleh karena metreka merasa dirinya mampu.
5. Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Orang yang tingkat pendidikannya rendah akan menyebabkan dirinya tergantung dan berada di bawah kekuasaan orang yang lebih pandai dari dirinya. Sebaliknya orang yang berpendidikan timggi cenderung akan mandiridan tidak perlu tergantung pada orang lain dan individu akan mempunyai kepercayaan diri dalam mengatasi tantangan dan tuntutan hidup.
6. Kareier dan Bekerja. Dengan berkarier dan bekerja seseorang bisa mengembangkan kreativitas dan kemandirian serta kepercayaan diri. Kepercayaan diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan atau berkarya. Di samping memperoleh penghasilan (materi) dengan bekerja seseorang memperoleh kepuasan dan rasa bangga karena dapat mengembangkan kemampuan diri (beraktualisasi diri). Sebaliknya apabila tidak bekerja dan mengalami hambatan dalam memperoleh pekerjaan, seseorang akan menjadi gelisah dan mungkin menjadi mudah marah, sehingga mengganggu kepercayaan diri.
7. Keluarga dan lingkungan keluarga. Keluarga memberikan kontribusi yang cukup dominan dalam membangun rasa percaya diri seseorang. Lingkungan keluarga yang selalau bahu-membahu, suprot-mensuport antar angota keluaraga akan melahirkan generasi yang percaya diri dan penuh prestasi. Tetapi lingkungan keluarga yang saling cuek bebek satu dengan lain, bahkan penuh konflik akan melahirkan generasi yang dablek dan jauh dari pesona kepribadian yang menyenangkan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan sosial pertama tempat individu melakukan interaksi dengan lingkungan. Pada tahun-tahun pertama perkembangan anak, kebutuhan psikologis diperoleh anak dari orang tuanya. Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan psikologis tersebut akan mempengaruhi perkembangan kepribadian dan rasa percaya diri anak.
Bagaimana Membangun Percaya Diri ?
Sebetulnya dengan menyimak, ciri-ciri dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepercayaan diri, sebagaimana telah saya uraiakan di muka tadi, tidak perlu lagi saya jabarkan bagaimana strategi atau kiat membangun rasa Percaya Diri. Dari hal-hal tersebut anda secara teknis dapat melakukannya sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi diri anda. Satu hal yang perlu anda ingat bahwa Kepercayaan diri itu dap[at dibangun. Artinya kepercayaan diri dapat di tingkatkan. Kita semua dapat belajar untuk lebih percaya diri atau dapat memperoleh kepercayaan diri, selama kita mau menerima realita diri kita dan menyadri siapa kita dan dimana kita berada. Tidak ada orang yang sempurna rasa percaya dirinya. Kepercayaan diri itu sifatnya situasional dan kondisional. Artinya orang bisa sangat PD pada situasi, tempat dan kondisi tertentu, tetapi ia akan menjadi sangat nervous dan tidak PD pada situasi , tempat dan kondisi lainnya. Oleh karena itu sebelum memutuskan sesuatu persoalan atau tindakan hendaklah kita mengenali dan menguasai lingkungan yang ada dihadapan kita. Dengan demikian ada proses adjusment (penyesuaian) dan keseimbangan dalam bertindak, berbuat dan mengambil keputusan. Itulah kiat paling jitu yang bisa saya kemukakan dihadapan anda semua dalam membangun rasa PD yang positip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar