Rabu, 12 Mei 2010
SELF CONFIDANCE DEVELOPMENT
(Kiat Mengembangan Rasa Percaya Diri Dalam Presentasi)
Drs. Soleh Amini. PSi. MSi
Pendahuluan
Percaya diri merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam menjalankan fungsi kehidupannya sebagai mahluk sosial. Terbentuknya rasa percaya diri atau self confidance selalu berkaitan dengan keadaan dirinya sendiri dan keberadaan orang lain di sekitarnya . Oleh karena itu untuk membangun atau mengembangkan rasa percaya diri, seseorang harus mampu melakukan pengenalan yang baik (adaptif) terhadap dirinya sendiri dan juga terhadap orang-orang atau lingkungan yang ada disekitarnya. Pengenalan terhadap diri sendiri di antaranya meliputi pengenalan terhadap potensi dan kelemahan diri, pengenalan terhadap konsep diri, efikasi diri dan kesadaran diri. Sedangkan pengenalan terhadap lingkungan di antaranya meliputi kemampuan diri dalam mengapresiasi karya / potensi orang lain ( tidak menganggap remeh orang lain), waspada terhadap usaha-usaha/ strategi yang dikembangkan orang lain.
Presentasi = Ekplorasi & Ekpose Diri
Presentasi sebagai kegiatan ekplorasi diri atau self expose di hadapan sejumlah orang, sangat memerlukan adanya rasa percaya diri sehingga dapat dicapai good performance dan excelence echivement. Dalam melakukan ekpose diri, seorang presenter harus memperhatikan masalah yang berkaitan dengan persoalan perepsi sosial. Faktor –faktor yang mempengaruhi persepsi sosial harus menjadi perhatian serius dan dipersiapkan dengan baik sebelum melakukan ekpose diri dalam presentasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi sosial tersebut adalah : 1) Penampilan/daya tarik fisik , 2) Ciri-ciri sosial demografic, 3). Komunikasi non-verbal
Bisa jadi., materi yang disampaikan dalam prentasi tidaklah terlalu luar biasa, tapi karena penampilan yang baik dan rasa percaya diri yang proporsional maka hasil yang diperoleh sungguh luar biasa. Oleh karena itu saya berani mengatakan percaya diri merupakan the main gun atau the main sword untuk memenangkan sebuah kompetesi dalam suatu pertandingan atau perlombaan. Sebagai contoh misalnya, persis solo sebagai club sepakbola yang masih sangat yunior, dalam lanjutan pertandingan di kompetisi devisi nasional 2006 mampu mengalahkan persebaya (club sepak bola sangat senior dan disegani dalam dunia persepakbolaan di Indonesia) adalah berkat tercapainya kondisi well perform karena adanya rasa percaya diri pada diri pemain persis. Percaya diri tersebut diperoleh karena mereka main di kandang sendiri, sehinga mendapat dukungan dan kawalan penuh dari lingkungan (pasopati). Hasil pertandingan mungkin akan menjadi lain kalau pertandingan tersebut dilakukan di kandang lawan.
Berangkat dari pemaparan tersebut di atas, maka saya sangat mendukung konsep yang dikembangkan oleh fakultas geografi UMS dalam mempersiapkan tim LKTM-nya dengan memberikan pelatihan-pelatihan intensif kepada anggota kontingen LKTM, guna menciptakan efek pembiasaan dan efek kebersiapan untuk menghadapi lawan di ajang kompetisi LKTM. Pembiasaan dan kebersiapan akan berimplikasi positip dalam munculnya rasa percaya diri. Kemenangan beruntun yang dicapai oleh fakultas Geografi UMS dalam ajang LKTM maupun PKM selama periode tahun 2000 – 2005 akan menjadi pupuk yang sangat bagus untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada fakultas geografi sebagai sebuah institusi dan juga rasa percaya diri pada segenap civitas akademikanya, sehingga fakultas geografi mampu berkembang menjadi lebih baik lagi bahkan menjadi yang terbaik. Semoga langkah yang baik ini dapat diikuti oleh pihak-pihak lain di Universitas Muhammadiyah Surakarta sehingga prestasi gemilang yang pernah di capai UMS dalam ajang lomba karya tulis mahasiswa (LKTM) pada era 2002 – 2005 dapat diraih kembali.
Percaya Diri : Apa itu ?
Percaya diri bukan sekedar keberanian untuk bertindak atau berbuat sesuatu.. Orang yang berani bertindak atau berbuat sesuatu tidak selalu dapat dikatakan sebagai orang yang penuh percaya diri. Percaya diri lebih tepat disebut sebagai keyakinan diri. . Keyakinan diri akan membawa seseorang kepada perilaku yang santun, tegas dan tepat (asertif). Dengan asertifitas ini orang menjadi merasa aman, dapat mengembangkan kesadaran diri, mempunyai kemandirian, mengetahui apa yang dibutuhkan, mampu berprilaku sesuai dengan yang diharapkan, berpikir positif. Dengan semua itu seseorang akan mampu menghadapi tugas, tantangan dengan tenang, tidak merasa inferior dan canggung di hadapan siapapun.. Dengan kepercayaan diri yang baik seseorang akan dapat mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki dengan optimal.
Apakah Anda Orang yang Percaya Diri
Diri anda sendirilah yang dapat menjawab dengan tepat pertanyaan tersebut. Jika anda orang yang selalu optimis dalam menghadapi tugas, tantangan dan pekerjaan serta mampu melakukannya dengan perasaan aman, tidak takut gagal maka anda termasuk orang yang percaya diri. Seseorang yang mempunyai kepercayaan diri akan selalu bertindak dengan cara yang positip dalam menghadapi suatu situasi dan masalah. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan untuk bekerja secara efektif, melaksanakan tugas-tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Namun demikian kepercayaan diri yang berlebihan tidak selalu berati positip. Orang yang over confidance sering berperilaku secara tidak hati-hati dan seenaknya sendiri (cuek bebek). Tingkah laku yang demikian ini sering menimbulkan konflik dengan orang lain, karena over confidance sering menimbulkan kesan sok, angkuh, menyepelekan/merendahkan dan tidak menghargai orang lain.
Andakah orang yang Orang percaya diri itu. Inilah gambaran diri anda :
• Positip dalam menilai diri sendiri : mempunyai keyakinan terhadap kemampuan diri. Aku bisa !
• Optimis : berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri atau persoalannya.
• Obyektif : memandang persoalan dalam kerangka yang sebenarnya, bukan menurut kebenaran pribadinya, so orangnya tidak bregudul, tidak ngeyelen, tidak ngotot dan tidak pakai ilmu pokok men.
• Responsible : berani menerima resiko dan konsekwensi atas perbuatan yang diperbuatnya.
• Rasional dan realitis ; berfikir kritis dan analitis terhadap sesuatu hal. Persoalan dihadapi dan diselesaikan dengan menggunakan pemikiran-pemikiran yang obyektif rasional dan logis, jauh dari emosi dan grusa-grusu.
Anda tidak Percaya diri : inilah gambarannya.
• Selalu merasa tidak aman : ada rasa takut yang tidak rasional, merasa tidak bebas untuk berperilaku tertentu (salah kostum, salah masuk , salah naik dsb)
• Ragu-ragu : Pemalu, lidah kayak terkunci, nggak berani, susah ngomong dsb
• Tidak cekatan, membuang buang waktu, maka hilang kesempatan
• Rendah diri
• Tidak smart, tidak cerdas tetapi bukan berarti goblok ! Banyak orang pinter tetapi tidak cerdas sehingga penampilannya kayak orang goblok !
• Cenderung menyalahkan situasi di luar dirinya sebagai penyebab timbulnya masalah atau kegagalan.
Apa saja yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri itu
• Konsep diri (self concept) : Terbentuknya kepercayaan diri diawali dengan perkembangan konsep diri. Konsep diri adalah semua yang dipikirkan dan dirasakan seseorang tentang dirinya sendiri. Konsep diri yang positip akan membawa seseorang mempunyai harga diri yang tinggi, penerimaan diri dan evaluasi diri yang positip juga sehingga timbul rasa percaya diri yang positip.
• Kondisi fisik. Kondisi fisik yang sehat dn baik menujang timbulnya percaya diri yang baik
• Pengalaman hidup : pengalaman positip dan menyenangkan akan mengantarkan orang pada situasi exited. Situasi exited ini merangsang jiwa untuk yakin bahwa dia akan sukses.
• Kesuksesan dan kegagalan
• Pendidikan , karier, status
Mari Membangun Rasa Percaya Diri = Caranya ?
Sebetulnya dengan menyimak atau memahami ciri-ciri dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepercayaan diri sebagaimana telah saya uraikan dimuka tadi, tidak perlu lagi saya jabarkan strategi atau kiat untuk membangun rasa percaya diri. Dari hal-hal tersebut secara teknis anda dapat melakukannya sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi diri anda. Satu hal yang perlu diingat bahwa kepercayaan diri itu bisa dibangun, bisa dikembangkan dan bisa dibentuk dalam kehidupan seseorang. Kita semua dapat belajar untuk lebih percaya diri atau dapat memperoleh kepercayaan diri, selama kita mau menerima realita diri kita dan menyadari siapa kita dan dimana kita berada. Tidak ada orang yang sempurna rasa percaya dirinya. Kepercayaan diri itu sifatnya situasional dan kondisional. Artinya orang bisa sangat percaya diri pada situasi, tempat dan kondisi tertentu, tetapi ia akan me jadi sangat nervous dan tidak percaya diri pada situasi, tempat dan kondisi lainnya. Oleh karena itu sebelum memutuskan suatu persoalan atau tindakan hendaklah kita kenali dan kuassai lingkungan yang kita hadapi. Dengan demikian ada proses ajdusmen (penyesuaian) dan keseimbangan bertindak, berbuat dan mengambil keputusan.
Dalam kaitannya dengan tugas presentasi yang menjadi fokus bahasan kita dalam makalah ini, percaya diri dapat dibangun dengan langkah-langkah sebagai berikut di bawah ini :
A. Persiapan Normatif
• Jangan mengurung Diri : ekplorasilah alammu dengan kreativitas sosial, intelektual dan kultural anda. Semakin banyak anda “bermain’ akan semakin luas jejaring kehidupan anda. Semakin banyak anda mengelana akan semakin banyak pengetahuan yang anda punya, maka semakin eksis nilai diri anda. So pasti anda akan menjadi orang yang matang dan fully confidances.
• Banyaklah Bertanya : orang yang banyak bertanya bukan berarti bodo, tapi ingin pintar. Kepinteran inilah yang akan membawa anda menjadi diri yang excelence.
• Jangan Malu : jangan malu untuk berbuat hal yang tidak memalukan. Malu yang berlebih akan menghambat anda untuk menjadi dinamis.
• Bersikap terbuka/membuka diri untuk menerima kritik/masukan.
B. Persiapan Terknis
• Memeperbanyak Latihan : timbulkan efek pembiasaan dan kebersiapan dengan memperbanyak latihan
• Minta feed Back setiap kali selesai melakukan tugas sebagai bahan untuk evaluasi
• Tatalah performance atau tampilan diri (fisical atrractivness) sebaik mungkin, diantaranya meliputi pakaian yang dikenakan, dandanan, asesoris yang dikenakan.
• Kuasai betul materi yang akan anda presentasikan
• Pakailah bahasa yang sesuai dengan situasi, ucapkan dengan pengucapan yang tegas dengan artikulasi yang jelas, jangan banyak memakai penyangga kata. Hindarkan kata pembuka yang mengesankan anda lemah walau maksud anda untuk merendah demi menjaga sopan santun.
• Jangan takut (ingah-ingih) ketika harus bertatapan mata /kontak mata dengan audience atau team juri. Jangan menunduk menanat lantai atau menengadah menatap langit-langit atap. Jangan memasukan tangan kesaku celana atau bersedekap ketika anda sedang berpresentasi.
• Jika anda presentasi dalam team, maka aturlah tugas dari masing-masing anggota team dengan urutan yang jelas. Jangan sampai antar anggota team seakan-akan berebut untuk berbicara.
• Tutuplah presentasi anda dengan suatu keyakinan bahwa “ hal inilah hal terbaik yang telah anda lakukan” .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar