Minggu, 30 Mei 2010

PRESENTASI DIRI DI DEPAN ORANG LAIN



DRS. SOLEH AMINI YAHMAN . MSi



Pada umumnya orang ingin menampilkan dirinya dengan baik dan mengesankan di hadapan orang lain. Presentasi diri (self presentation) adalah upaya untuk menumbuhkan kesan (yang umumnya) baik di depan orang lain dengan cara menata perilaku. Untuk memperoleh presentasi diri yang baik orang mencoba mengelola impresi diri (impression management) . Impresi (kesan) yang kita buat pertama kali di depan orang lain akan sangat menentukan bagaimana kualitas hubungan orang lain dengan diri kita. Jadi benar kata iklan di TV bahwa kesan pertama sangat menentukan, selanjutnya terserah penilaian anda (diterusakan apa tidak). Mengapa kesan pertama itu begitu urgen dan significant dalam menentukan hubungan selanjutnya ? Karena kesan pertama itu sifatnya sangat sulit untuk dirubah. Kesan pertama adalah refleksi dari citra diri kita di mata orang lain.





Ada berbagai cara untuk menumbuhkan kesan positip dan menarik di depan orang lain. Pakaian yang kita pakai adalah sesuatu yang sangat menentukan kesan orang lain terhadap kita. Bahasa yang kita gunakan, logat yang kita ucapkan , cara bicara, gerakan tangan, cara berjalan adalah merupakan komponen-komponen citra diri yang akan menentukan kesan diri kita di hadapan orang lain. Forsythe, Drake & Cox, ( 1985) dalam penelitiannya menemukan bahwa wanita yang berpakaian profesional (blazer dan rokspan) di saat melamar pekerjaan lebih sering diterima pada posisi management jika dibanding dengan wanita yang melamar berpakaian wanita tradisional (rok terusan atau kebaya). Penampilan model rambut, kosmetik dan kaca mata serta pilihan bahan pakaian ikut pula mempengaruhi kesan orang lain pada seseorang ( Baron & Byrne, 1989).

Selain faktor ciri fisik atau penampilan fisik, faktor lain yang sangat menentukan persepsi terhadap orang lain adalah ciri-ciri sosial demografis / Social demographic characterristics, yaitu jenis kelamin, asal suku dan status sosial ekonomi yang melekat pada diri seseorang. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam membangun persepsi terhadap orang lain adalah faktor komunikasi non verbal, seperti ekpresi wajah, gerakan tubuh, gerakan tangan, intonasi suara, kontak pandangan mata, kedipan mata dan aroma tubuh / parfum.

Jones & Pittman (1982) mengemukakan beberapa teknik lain (selain tersebut di atas) yang dapat dipakai di dalam mempresentasikan diri pada orag lain, yaitu :

1. Teknik Ingrasiasi (ingratiation)

Ingrasiasi adalah cara membangun kesan yang positip terhadap orang lain dengan memberikan pujian atas sesuatu yang kita anggap merupakan keunggulan seseorang. Cara lain ingrasiasi adalah dengan menujukkan kesamaan sikap dengan orang lain, atau memebrikan bantuan pada orang lain. Agar sukses dalam membuat orang lain memiliki kesan positip atas diri kita, maksud yang tersirat dibalik perilaku harus disimpan agar tidak diketahui oleh orang lain yang kita tuju.

2. Promosi diri. Dilakukan dengan menujukkan kompetensi , kemampuan, kebisaan, kelebihan di hadapan orang lain. Kompentensi dapat diwujutkan dengan menujukkan keahlian tertentu, atau pengalaman kerja tertentu. Curiculum Vitae (daftar riwayat hidup) adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempromosikan diri. Tujuan dari promosi diri agar orang lain respek pada diri kita.

3. Intimidasi. Adalah teknik untuk membuat orang lain terkesan dengan cara menujukkan bahwa kita dapat berbuat yang merugikan orang lain alias berbahaya untuk orang lain. Cara ini sangat sulit dilaksanakan dan sangat tergantung pada siapa orang yang ingin kita tuju. Ada orang yang bila dirinya merasa terancam justru berbailk ingin melawan. Ancaman dianggap menggangu harga dirinya. Misalnya karyawan mengancam mogok kerja , namun majikan merasa ini menyakitkan dan justru merelokasi pabriknya ke negara lain.

4. Eksemplikasi. Adalah teknik presentasi diri dengan menujukkan moralitas yang tinggi, alim, memiliki integritas dan jauh dari perbuatan tercela. Cara ini ada bahayanya bila perilaku kita sesungguhnya tidak seperti yang kita gambarkan, karena kita akan dianggap munafik.

5. Suplikasi. Adalah cara penampilan diri yang menujukkan bahwa diri kita pantas untuk dikasihani. Model ini berasumsi bahwa kebanyakan masyarakat memiliki kecenderungan untuk menolong orang yang ditimpa kesusahan. Tentu tidak semua orang bisa menggunakan cara ini. Orang yang memiliki harga diri yang tinggi tidak mau berbuat demikian karena membuat harga dirinya terancam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar