Minggu, 30 Mei 2010
PENGENALAN DIRI
Drs. Soleh Amini Yahman. Psi. MSi
Pendahuluan
Salah satu syarat untuk menuju sukses dalam pergaulan sosial adalah adanya kemampuan seseorang untuk mengenali dirinya sendiri (self understanding). Dengan mengenali dirinya sendiri maka orientasi ke dalam dirinya sendiri akan lebih mudah dilakukan, sehingga mekanisme self menagement akan berjalan dengan baik.
Dalam kaitannya dengan proses pengenalan diri sendiri ini, ilmu etika mengajarkan kepada manusia tentang seperangkat nilai sebagai suatu sistem, yaitu sistem sosial, baik yang berupa norma sosial, adat istiadat, kode etik, hukum dan lain-lain. Oleh karena itu penegenalan diri secara benar akan membantu seseorang dalam mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai tadi dalam diri sehingga seseorang tidak terjebak dalam persepsi yang salah tentang “siapa saya”
Secara umum tujuan pengenalan diri adalah : Mengembangkan kesadaran mengenai diri sendiri dan sekaligus mengembangkan kemampuan untuk menampilkan diri tanpa mengganggu keberadaan orang lain. Secara khusus Tujuan pengenalan diri adalah agar seseorang (individu) dapat mengenali aspek-aspek positif dan aspek negatif. Dapat pula mengenali kelebihan dan potensi positip yang ada pada dirinya , sekaligus mengetahui hal-hal negatif pada dirinya. Dengan demikian seseorang dapat mengoptimalkan potensi dirinya secara penuh dalam menacapai tujuan hidupnya. Secara khusus pula pengenalan diri juga bertujuan agar seseorang mampu dan bisa mengakui adanya kelebihan dan kekurangan pada diri setiap orang, juga agar (kita) bisa mengakui adanya persamaan hak, kewajiban dan derajat dirinya dengan orang lain.
Dengan pengenalan diri yang tepat, seseorang akan bisa memperoleh (membentuk) “konsep diri” yang tepat tentang dirinya. Dengan demikian seseorang bisa berupaya untuk mengembangkan segi positip dan mengatasi segi negatip yang melekat pada dirinya, sehingga mampu memupuk sikap-sikap positip sesuai dengan peran yang sedang diembannya (misalnya jadi guru ya guru yang berwibawa, disegani murid dan sebagainya). Oleh karena itu Program Pengembangan Diri yang dilakukan hendaknya sejalan pula dengan penyesuaian terhadap lingkungan sosial dimana seseorang menjalankan kehidupan sosialnya. Hal ini akan bisa membangkitkan rasa puas, karena selain akan mengembangkan diri, lingkungan bisa menerima dirinya dengan baik. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi dengan tepat harus sangan diperhatikan. Keserasian antara pengembangan diri dan penyesuaian diri akan menimbulkan rasa puas. Kepuasan yang dirasakan ini secara bertahap akan bisa memupuk rasa percaya diri (self confidance) yang nantinya akan berkembang menjadi pribadi yang matang sehingga melahirkan perilaku yang santun, etis dan adaptif.
Bagaimana Mengenali Diri Sediri ?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengenalan diri yaitu : Introspeksi, Melihat Perilaku Orang lain dan Meminta umpan balik atau masukan dari orang lain. Namun sebelum menetapkan dari tiga cara tersebut, pertama tama yang harus dilakukan untuk peneganalan diri adalah menanamkan kesadaran kedalam diri bahwa setiap orang mempunyai sejumlah ide, anggapan, keyakinan dan nilai-nilai tertentu, yang disebut Sistem Nilai dan asumsi atau disingkat SINA. Sistem Nilai dan asumsi yang dimiliki setiap orang tersebut ada yang logis dan ada yang tidak logis, berbeda-beda pada setiap orang dan bahkan ada sina yang saling bertentangan antara satu orang dengan lainnya.
Sistem nilai dan asumsi pada seseorang terbentuk melalui proses belajar pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan seseorang, dan juga dari kesimpulan-kesimpulan terhadap pengalaman-pengalaman yang dipernah diperolehnya. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kemudian menjadi keyakinan seseorang. Keyakinan yang terbentuk itu akan mempengaruhi penafsiran dan kesimpulan terhadap pengalaman-pengalaman yang datang dikemudian hari.
Nilai dan asumsi yang berkembang pada diri seseorang akan terwujut dalam konsep diri, orientasi ambisi, cara memandang nasip, penilaian terhadap orang lain dan tentang hal-hal lain. Secara khusus konsep diri seseorang berisi anggapan dan keyakinan seseorang tentang statusnya, haknya, kewajiban-kewajibanya, kemampuannya, penilaian orang mengenai dirinya dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya. Konsep diri inilah yang menjadi jawaban dari pertanyaan “SIAPAKAH SAYA”. Jawaban dari pertanyaan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi cara berfikir dan perilaku seseorang.
Untuk menjawab Pertanyaan “siapa saya”, tentu tidaklah terlalu mudah. Kesulitan tersebut berkaitan dengan keluasan dari “daerah kesadaran” yang ada pada diri seseorang.
Berkaitan dengan masalah daerah kesadaran diri ini Joe Luft dan Harry Ingham (disingkat Johari ) memperkenalkan suatu teknik mengenal diri sendiri yang dikenal dengan konsep Johari Window.
Menurut konsep ini ada empat ranah (domain) dari daerah kesadaran dalam diri seseorang, yaitu sebagai berikut :
DAERAH PUBLIK
(A) DAERAH BUTA
(Blind area)
( B)
DAERAH TERSEMBUNYI
(C) DAERAH YANG TAK DISADARI
(D)
Daerah Publik (A) : Wilayah dari kesadaran manusia yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain . Artinya hal-hal pada diri seseorang yang diketahui oleh orang itu sendiri dan juga diketahui oleh orang lain.
Daerah Buta (B) : Darah kesadaran yang memuat hal-hal yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh dirinya sendiri.
Daerah Tersembunyi (C) : Daerah kesadaran yang hanya memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain. (daerah rahasia pribadi) .
Daerah Tak Disadari (D): Daerah kesadaran yang memuat hal-hal yang direpres ke dalam ketidaksadaran
Untuk pengembangan pribadi dan pengenalan diri yang idial maka sedapat mungkin seseorang harus memperbesar daerah pubilknya, karena semakin banyak hal yang dipahami bersama, maka seseorang akan lebih mudah membawakan dirinya dihadapan orang lain. Memperbesar daerah publik dapat diusahakan dengan dua cara, yaitu: Mengekpresikan diri dan Meminta/mencari Umpan Balik. Cara memberi umpan balik yang baik adalah menguraikan, bukan menilai, menyampaikan pada saat yang tepat serta hanya mengutarakan hal-hal yang kiranya bisa dirubah.
Manfaat Mengenali Diri Sendiri
1. Dapat Mengetahui apa yang dibutuhkan dalam hidup ini
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pribadi
3. Dapat memenfaatkan pengetahuan diri untuk menujang cita-cita
4. Dapat mengatahui mengapa menjadi sukses dan gagal dalam suatu hal
5. Dapat merencanakan masa depan secara lebih terarah
PENGENALAN DIRI HANYA AKAN TERCAPAI DENGAN MENGUSAHAKAN UMPAN BALIK YANG JUJUR TENTANG DIRINYA DARI ORANG LAIN.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar